IZZUL ISLAM. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Translate

Jumat, 11 Mei 2012

S. A. Board (Amerika Serikat)



Mengapa Kami Memilih Islam



S. A. Board (Amerika Serikat)

Pada tahun 1920, ketika saya sedang ada dalam sebuah kantor dari salah seorang dokter, saya melihat sebuah Majalah "African Times and Orient Review" yang terbit di London. Di dalamnya terdapat sebuah artikel tentang Islam, dimana terdapat sebuah keterangan yang telah menarik perhatian saya dan saya tidak akan pernah melupakannya, karena memang sudah menjadi sebagian dari diri saya sendiri. Keterangan itu berbunyi: Laa Ilaaha illallah, bahwa di seluruh alam raya ini hanya ada satu Tuhan. Ini adalah satu milik yang tidak ternilai harganya; satu kepercayaan yang tertanam dalam dada setiap orang Islam.
Segeralah sesudah itu saya menjadi seorang Muslim, dan saya telah memilih nama Shalahuddin. Saya yakin bahwa Islam adalah agama yang benar, karena. Islam tidak mempersekutukan Allah, dan Islam mengajarkan kepada kita bahwa manusia itu sendiri bertanggungjawab atas segala dosanya, sehingga seseorang itu tidak menanggung dosa orang lain. 
Islam juga sesuai dengan fithrah (nature) yang menunjukkan kepada kita bahwa tidak mungkin ada dua penanggung jawab atas satu perbuatan, apakah perbuatan itu pada ladang, padang rumput, kota, pemerintahan, ummat/bangsa atau dunia seluruhnya. Kenyataan lain yang meyakinkan saya atas benarnya Risalah Islam, ialah bahwa Islam telah membangunkan bangsa Arab dan mengeluarkannya dari kegelapan padang pasir, menjadi satu bangsa yang tegak kuat, sehingga mereka menjadi penjelajah dunia dengan bangunan Kerajaan baru dan mengumandangkan nyanyian cinta dan kemenangan di lembah Andalusia. Pada waktu kaum Muslimin datang di Spanyol, negeri ini masih merupakan "hutan belantara", kemudian mereka mengubahnya menjadi "kebun mawar" yang indah. Saya mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah s.w.t. yang telah menunjukkan kebenaran melalu tulisan orang seperti John W. Draper yang dalam "The Intelectual Development of Europe"nya telah menunjukkan kepada dunia tentang peranan Islam yang besar dalam membangun kebudayaan modern. Dia telah menyingkapkan ta'bir pemalsuan yang dilakukan oleh para penulis sejarah Kristen untuk menutupi jasa Islam terhadap kemajuan Eropa.
Berikut ini tulisannya teniang keadaan orang-orang Eropa pada abad-abad pertengahan yang ditemui oleh kaum Muslimin:
"Dari barbarismenya orang-orang Eropa yang hampir tidak seorangpun bisa disebut telah meningkat maju dari tingkat biadab, badan mereka kotor, akal mereka dungu, tempat tinggal mereka berupa dangau dengan lantai beralaskan rumput dan berdinding jerami. Makanan mereka terdiri dari sayur-sayuran, kacang-kacangan, pucuk-pucuk daun dan bahkan umbi-umbian. Badan mereka berbalut kulit binatang tanpa disamak dan selendang buruk/tua, yang jauh dari terpeliharanya kehormatan pribadi."
Eropa banyak berhutang budi kepada Arab Muslim mengenai kebahagiaan pribadi. Kebersihan secara Islam, dan kaum Muslimin tidak bisa mengenakan apa yang digunakan sebagai selendang oleh orang-orang Eropa waktu itu, selembar kulit binatang yang tetap melindungi dirmya sampai tua, kumal dan berkoyak-koyak, tidak sedap dipandang mata, berbau busuk dan penuh kutu-kutu. Bangsa Arab yang telah mampu menerangi jalan hidup ummat manusia dan melepaskan mereka dari keputus-asaan serta kegelapan dan khurafat, dan yang telah menyebabkan keturunan mereka menjadi pemimpin ummat manusia dan berkedudukan tinggi di dunia. Itulah orang-orang Arab. Allah mesti bersama mereka. Kehendak Allah s.w.t. mengubah wajah sejarah dunia dengan jalan mengutus Muhanumad s.a.w. dan menurunkan Al-Qur'an. Tanpa semua itu tidak mungkin ilmu pengetahuan modern dapat menemukan cahaya kemajuan.
"Tuntutlah ilmu, walaupun di negeri China." Demikian Muhammad s.a.w. bersabda. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH.



Mengapa Kami Memilih Islam
Oleh Rabithah Alam Islamy Mekah
Alih bahasa: Bachtiar Affandie
Cetakan Ketiga 1981
Penerbit: PT. Alma'arif, Bandung
 
Indeks Artikel

Tidak ada komentar:

Radio AlaikaSalam Jakarta