Kisah Mimpi Hasan Al-Bashri
Antara Hasan Al-Bashri dan Ibnu Sirin ada rasa sentimen. Keduanya tidak mahu saling menyapa. Setiap kali mendengar orang lain menyambut nama Ibnu Sirin, Hasan Al-Bashri merasa tidak suka : "Jangan sebut nama orang yang berjalan dengan lagak sombong itu di hadapanku," katanya.
Pada suatu malam Hasan Al-Bashri bermimpi seolah-olah ia sedang bertelanjang di kandang binatang sambil membuat sebatang tongkat. Pagi hari ketika ia bangun, ia merasa bingung dengan mimpinya itu. Tiba-tiba ia ingat bahawa Ibnu Sirin yang kurang ia sukai adalah orang yang pandai menafsirkan mimpi.
Merasa malu bertemu sendiri, ia lalu meminta tolong seorang teman dekatnya: "Temui Ibnu Sirin, dan ceritakan mimpiku ini seakan-akan kamu sendiri yang mengalaminya," pesannya. Teman dekat Hasan Al-Bashri itu segera menemui Ibnu Sirin. Begitu selesai menceritakan isi mimpi tersebut, Ibnu Sirin langsung berkata:
Pada suatu malam Hasan Al-Bashri bermimpi seolah-olah ia sedang bertelanjang di kandang binatang sambil membuat sebatang tongkat. Pagi hari ketika ia bangun, ia merasa bingung dengan mimpinya itu. Tiba-tiba ia ingat bahawa Ibnu Sirin yang kurang ia sukai adalah orang yang pandai menafsirkan mimpi.
Merasa malu bertemu sendiri, ia lalu meminta tolong seorang teman dekatnya: "Temui Ibnu Sirin, dan ceritakan mimpiku ini seakan-akan kamu sendiri yang mengalaminya," pesannya. Teman dekat Hasan Al-Bashri itu segera menemui Ibnu Sirin. Begitu selesai menceritakan isi mimpi tersebut, Ibnu Sirin langsung berkata: